Tuesday, August 15, 2017

Mengenal Reksadana Dan Cara Investasi Reksadana yang Mudah

Reksadana, Apa itu reksadana ? Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di Pasar dengan cara membeli unit penyertaan reksadana
Atau dapat disimpulkan bahwa Reksadana Adalah :

  1. Reksadana merupakan kumpulan dana dan pemilik (investor).
  2. Diinvestasikan pada efek yang dikenal dengan instrumen investasi.
  3. Reksadana tersebut dikelola oleh manajer investasi.
  4. Reksadana tersebut merupakan instrumen jangka menengah dan panjang


Reksadana Sendiri tidaklah membutuhkan modal yang sangat besar dan tidak harus kita menjadi Orang kaya. menurut catatan dari PT Bareksa Portal Investasi Untuk Melakukan investasi di Reksadana sendiri memiliki nilai minimal yang rendah kisaran di 50.000 dan 100.000. Selain itu, return atau keuntungan yang dihasilkan reksadana juga tidak tergantung dari besar atau kecilnya nilai pembelian awal investor. Besaran tersebut, tergantung dari pengelola atau manajer investasi dalam mengelola reksadana tersebut.

faktor-faktor yang lebih mempengaruhi, seperti contohnya saham apa saja menjadi pilihan manajer investasi untuk dikelola. Ia akan melihat kondisi fundamental perekonomian Indonesia. Sebagai contoh riil, pada reksadana Mandiri Investa Atraktif dan Manulife Dana Saham, nilai minimal pembelian awal masing-masing sebesar Rp50.000 dan Rp100.000. Setelah satu tahun, reksadana saham Mandiri Investa Atraktif memiliki keuntungan 24,98 persen dan reksadana Manulife Dana Saham memiliki return 22,98 persen. Ternyata, keuntungan keduanya lebih besar dari yang dicatat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yaitu hanya sebesar 21,63 persen.




Investasi pada reksadana adalah salah satu investasi strategis bagi masyarakat pemodal, baik pemodal institusional maupun individual. Hal ini juga termasuk bagi para pemodal kecil dan orang-orang yang tidak memiliki banyak waktu dan pengetahuan yang mendalam mengenai literasi keuangan, khususnya untuk menghitung resiko atas suatu investasi. Sebagai contoh, jika Anda mulai menyisihkan uang sebesar Rp100.000 pada 30 November 2009, kemudian terus menambah investasi sebesar Rp100.000 setiap bulannya. Pada tanggal 1 selama lima tahun pada reksadana Manulife Dana Saham, uang Anda pada 28 November 2014 menjadi Rp7.784.544,76. Dengan penambahan uang setiap bulannya, modal awal perusahaan bertambah menjadi total Rp6.100.000. Sementara itu, return yang diperoleh dari investasi tersebut sebesar Rp1.684.544,76. Jika dibandingkan dengan total investasi, return yang dihasilkan sebesar 27,62 persen.

Dari penjelasan di atas, tentunya Anda mulai memahami bagaimana cara investasi reksadana ini. Untuk itu, selanjutnya, Anda perlu mengetahui bagaimana Anda memulai investasi ini. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut,

1. Master Planing atau Tujuan Melkakukan Investasi Reksadana
 Pertama-tama, tentukan tujuan Anda menginvestasikan uang yang ada untuk membeli reksadana. Apakah sebagai modal anak sekolah hingga ke perguruan tinggi, rumah masa depan, ataukah sebagai dana pensiun. Hal ini berhubungan dengan jangka waktu investasi dan jenis reksadana yang tepat untuk Anda. Sebab, percuma juga kita berinvestasi tanpa ada tujuan yang jelas. Ada berbagai tujuan yang biasanya digunakan orang-orang untuk berinvestasi reksadana. Jadi, pikirkan dulu hal ini.
 2. Mengetahui Jenis - Jenis Reksadana yang Ada
Sebelum menginvestasikan uang Anda pada reksadana, sebaiknya Anda mengetahui lebih dulu jenis-jenis reksadana yang ada. Ada beragam jenis reksadana, mulai dari reksadana pasar uang, pendapatan tetap, terproteksi, campuran, saham, index, dollar, syariah, dan penyertaan terbatas. Adapun, yang paling populer saat ini adalah reksadana pasar uang, dana pendapatan tetap, dana terproteksi, campuran, dan saham. Berikut penjelasannya.
- Reksadana Pasar Uang
Reksadana ini seluruhnya ditempatkan pada deposito, SBI (Sertifikat Bank Indonesia), dan obligasi. Jatuh temponya kurang dari satu tahun. Reksadana ini relatif lebih aman dari pada reksadana lainnya, namun potensi keuntungannya hanya sedikit di atas deposito.
- Reksadana Pendapatan Tetap
Reksadana pendapatan tetap dananya dialokasikan ke obligasi minimal 80%. Return-nya lebih tinggi dari pada reksadana pasar uang. Umumnya, return-nya bisa mencapai lebih dari 10% per tahun.
- Reksadana Terproteksi
Reksadana terproteksi menempatkan sebagian dananya dalam instrumen obligasi yang  dapat memberikan perlindungan atas nilai investasi pada saat jatuh tempo. Reksadana ini memiliki perlindungan 100% pada nilai pokok investasi jika dicairkan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
- Reksadana Campuran
Sesuai namanya, reksadana campuran mengalokasikan dananya di berbagai instrumen keuangan, seperti deposito, obligasi, dan saham. Karena dapat berinvestasi saham, reksadana campuran lebih beresiko. Akan tetapi, hasil return-nya yang lebih tinggi daripada reksadana pendapatan tetap.
- Reksadana Saham
Reksadana saham menempatkan dananya minimal 80% ke saham. Sehingga, Anda berpotensi mendapatkan keuntungan yang paling besar daripada reksadana yang lain. Namun demikian, resikonya juga paling besar.
3. Izin Dari Otoritas Jasa Keuangan Atau OJK
Reksadana adalah investasi yang legal karena memiliki izin dari OJK. Perizinan ini memiliki banyak syarat dan bersifat mutlak sehingga dapat dipercaya kebenarannya. Tidak hanya itu, manajer investasi yang mengelola reksadana tersebut juga harus memiliki izin. Untuk itu, pastikan dan cek perizinan dari reksadana dan manajer investasi Anda. Jika meragukan, Anda berhak untuk menolak tawaran berinvestasi.

Selain itu, pegecekan izin ini juga merupakan bentuk upaya preventif agar Anda tidak tertipu oleh bentuk investasi bodong atau abal-abal. Hal ini karena investasi bodong tentu saja tidak memiliki izin karena tidak memenuhi standar dan persyaratan dalam mengelola investasi yang bersih dan sehat.

Investasi bodong biasanya menawarkan keuntungan investasi yang sangat besar. Namun, bisa jadi resiko yang ditanggung juga besar. Oleh karena itu, mau setingi apa pun potensi keuntungannya, Anda tidak boleh tergiur jika pihak yang menawarkan tidak memiliki izin yang resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
4. Kenali Grafik Manager Yang Akan Dipilih Dalam Melakukan Investasi
 Yang Satu ini merupakan Aspek terpenting Kita dimana dalam melakukan investasi. Grafik nyang memiliki perkembangan bagus untuk melakukan pertimbangan dengan resiko rendah.



Cukup mudah bukan untuk berinvestasi Reksa Dana? Apalagi ditunjang dengan kemajuan teknologi saat ini mempermudah Anda untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai investasi reksa dana. Saat ini beberapa manajer investasi dan bank penjual sudah banyak yang menyediakan situs informatif tentang produk dan layanan reksa dana. Beberapa bahkan memberikan layanan online untuk mempermudah investor membeli reksa dana.

Nah, sekarang sudah tahu kan bagaimana cara memulai investasi reksadana yang benar. Jadikan hal itu sebagai salah satu hal yang bisa menjamin masa depan kita. Sebab, berbeda dengan saham, reksadana lebih tepat dijadikan sebagai investasi jangka panjang. Bagi yang baru belajar investasi, mulai saja dari produk yang modalnya di bawah Rp100.000. Jadi, tunggu apa lagi, yuk mulai berinvestasi!

Buat Akun Reksadana Disini

Disqus Comments