Mungkin bagi teman - teman yang sudah bekerja mengetahui apa itu sebenarnya Inventory. Inventory merupakan persediaan barang menurut kamus besar bahasa Indonesia. Bahasa itu mungkin bagi kita sudah tidak asing lagi. Di warung , Di perpustakaan dll pasti memiliki yang namanya inventory.
Namun inventory yang diterapkan berbeda dengan inventory pada perusahaan . Inventory pada perusahaan terdiri dari 3 tipe pada umumnya . Yaitu Raw Material ( Bahan Baku Untuk produksi ) , WIP ( Walk In Process ) Bahan Baku yang sedang diolah untuk menghasilkan sebuah barang. Finish Good ( sebuah bahan jadi yang dihasilkan dari Proses WIP ).
Tujuan di adakannya inventory pada perusahaan adalah untuk mempermudah mereka melakukan kegiatan produksi. Karena jika inventory pada perusahaan tidak di adakan otomatis ketika mereka ingin melakukan produksi sebuah barang harus melakukan pembelian dan menunggu. Dan itu sungguh sangat tidak efisien menurut kami.
Inventory sendiri merupakan sebuah komponen yang paling penting dalam keuangan perusahaan. Karena Inventory menempati aktiva yang paling banyak. rata - rata 50% dari modal kerja perusahaan manufaktur adalah inventory.
Di atas merupakan contoh laporan keuangan yang saya ambil dari perusahaan PT Astra Otoparts Tbk. Dimana pada lembar pertama laporan keuangan Aset lancar . Disana terlihat Ada Aset persediaan perusahaan tersebut sangat mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan .
Inventory pada perusahaan terbagi menjadi 2 jenis :
A. Perusahaan Dagang ( Trading Company )
Persediaan merupakan barang-barang yang dibeli oleh perusahaan dengan tujuan untuk dijual kembali dengan tanpa mengubah bentuk dan kualitas barang, atau dapat dikatakan tidak ada proses produksi sejak barang dibeli sampai dijual kembali oleh perusahaan.
B. Perusahaan Industry ( Manufacture Company )
Pengertian persediaan untuk perusahaan industri adalah barang-barang atau bahan yang dibeli oleh perusahaan dengan tujuan untuk diproses lebih lanjut menjadi barang jadi atau setengah jadi atau mungkin menjadi bahan baku bagi perusahaan lain, hal ini tergantung dari jenis dan proses usaha utama perusahaan.
Misalnya : Perusahaan industri permintalan kapas, bahan bakunya adalah kapas dari petani atau perkebunan, diolah menjadi benang, benang merupakan barang jadi baginya. Sedangkan perusahaan industri kain bahan bakunya adalah benang yang diolah menjadi kain sebagai barang jadi, dan perusahaan industri pakaian jadi membutuhkan bahan baku kain dan seterusnya.
Dengan gambaran diatas maka persediaan untuk perusahaan-perusahaan manufaktur pada umumnya mempunyai tiga jenis persediaan yaitu:
- Bahan baku (direct material)
- Barang dalam proses ( Work in proses)
- Barang jadi (Finished goods)
Tujuan Inventory Pada Perusahaan Sebenarnya
A. Penilaian Inventory
Pertama adalah dalam upayanya untuk mematch cost terhadap revenue yang berkaitan, sehingga dihasilkan income, proses ini merupakan tujuan dasar akuntansi tradisional. Penekanan pada perhitungan net income yang didasarkan kepada revenue pada saat penjualan memerlukan adanya alokasi biaya ke peiode dimana revenue dilaporkan yaitu cost of goods sold. Sedangkan nilai inventory yang belum terjual akan dibawa ke periode berikutnya dalam laporan keuangan perusahaan. Jadi dalam proses pengukuran income sangat mirip dengan ciri-ciri umum pada penilaian prepaid expense dan aktiva tetap atau disebut penangguhan expenses, yaitu atas dasar input prices, kemudian untuk menentukan nilai cost of goods sold dapat juga dilakukan melalui perhitungan (rumus) yang lazim digunakan dalam persediaan. Namun demikian dalam keadaan tertentu persediaan dinilai berdasarkan output values (harga jual) untuk memperoleh penilaian income.
Tujuan kedua pengukuran inventory lainnya adalah untuk menyajikan nilai barang-barang perusahaan didalam komponen neraca (laporan keuangan).
Tujuan ketiga pengukuran inventory adalah membantu investor untuk memprediksi arus kas dikemudian hari, yaitu dipandang dari jumlah inventory sebagai resources yang akan mendukung arus kas dan jumlah inventory yang akan dijual kemudian hari dan akan mempengaruhi arus kas keluar.
B. Penentuan Kuantitas Persediaan
Untuk menentukan jumlah barang yang masih dikuasai oleh perusahaan pada suatu saat dapat ditentukan melalui beberapa cara yaitu:
- Stock opname: perhitungan barang pada awal dan akhir periode yang dihitung, cara ini merupakan ketentuan yang harus dilakukan oleh manajemen untuk menentukan jumlah persediaan akhir, sebagai salah satu persyaratan memperoleh unqualified opinion.
- Menggunakan metode pencatatan perpetual.
- Menggunakan metode gabungan antara metode pencatatan perpetual dengan stock opname.
- Menggunakan metode penilaian berdasarkan hubungan agregatif, yaitu gross profit method dan realized inventory method.
Dan mungkin yang bisa kami share sampai disini dulu. Artikel ini adalah artikel yang digunakan untuk memenuhi tugas perkuliahan mimin tahun 2019 ini di Universitas Pelita Bangsa.